Kehadiran SWF jadi Angin Segar Bagi BUMN Karya

Kehadiran SWF jadi Angin Segar Bagi BUMN Karya
Ilustrasi pembangunan infrastruktur. Foto: Ricardo/JPNN

"Dengan begitu BUMN akan Kembali memiliki kapasitas baru khususnya keuangan untuk mendanai pembangunan proyek infrastruktur lainnya," tutur Taufik.

Adapun bentuk kerja sama yang diharapkan dari LPI adalah dalam bentuk pelepasan saham jalan tol yang saat ini dimiliki oleh anak usaha Waskita yaitu PT Waskita Toll Road.

Saat ini Waskita mempunyai kepemilikan pada 17 ruas di Pulau Jawa dan Sumatera dimana 12 telah beroperasi, baik secara penuh maupun parsial.

Sejak akhir tahun lalu, manajemen Waskita telah melakukan diskusi intensif secara informal dengan tim dari INA.

"Dengan telah dilantiknya pengurus dari INA, Waskita berharap proses tersebut dapat segera berlanjut ke tahap berikutnya dan transaksi divestasi beberapa ruas tol kepada INA dapat terlaksana paling lambat Semester 2 tahun ini," ucap Taufik.

Taufik menyampaikan skema divestasi yang diharapkan adalah skema jual beli tunai. Selain itu, lanjut Taufik, saat ini pemerintah sedang fokus untuk meningkatkan pembangunan bendungan dan infrastruktur air di Indonesia.

Sementara, PT Hutama Karya (Persero) juga menyambut positif pembentukan LPI yang memiliki kapasitas keuangan yang besar sehingga dapat menjadi salah satu alternatif solusi pembiayaan dalam menyelesaikan penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Plt EVP of Corporate Secretary Hutama Karya Tjahjo Purnomo berharap kehadiran LPI akan meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia khususnya di Pulau Sumatera.

Dengan adanya LPI, pemerintah mengajak keterlibatan investor luar negeri untuk terlibat dalam pembangunan di Tanah Air.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News