Kekayaan Alam Negara untuk Rakyat, Kenapa Bisa Terjadi Konflik di Wadas?

jpnn.com, JAKARTA - Konflik antara aparat dengan warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah terus menuai sorotan publik.
Sejumlah kalangan mengecam konflik tersebut tidak terkecuali elemen mahasiswa.
Ketua Bidang Hukum dan HAM PB HMI Yefri Febriansah menilai tindakan aparat yang mengepung Desa Wadas dengan senjata lengkap tidak bisa dibenarkan.
Menurutnya, warga Desa Wadas tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu karena pada dasarnya masyarakat hanya ingin melindungi apa yang menjadi hak mereka.
“Aparat sangat berlebihan, menghadapi rakyat. Yang mereka jaga bukan hanya sekedar tanah tapi masa depan mereka dan masa depan anak cucunya. Kami minta aparat berhenti bertindak represif terhadap rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Perundang-undangan dan Advokasi Kebijakan DPP GMNI Dody Nugraha mempertanyakan pihak pemegang kepentingan di Desa Wadas sehingga sampai harus melibatkan aparat dalam jumlah besar untuk pengamanan.
“Cara-cara represif kepada rakyat seperti itu masih dipertontonkan dengan keangkuhan. Sebenarnya pembangunan ini untuk siapa? Padahal bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya seharusnya dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” ujarnya. (flo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
HMI dan GMNI mewakili kelompok mahasiswa mempertanyakan konflik yang terjadi di Desa Wadas.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Hyundai Stargazer dan Creta Bikin HMI Tersenyum
- Caleg Aktivis Muhamad Sayidi Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat
- YLBHI Soroti PSN Rezim Jokowi, Kasus Pulau Rempang Satu Contoh
- Isu Kendeng dan Wadas Tak Berpengaruh Signifikan terhadap Elektabiltas Ganjar
- Musyawarah Terakhir, Akhirnya Warga Wadas Setujui Pembebasan Lahan
- Ungkap Dalang Ekspor Nikel Ilegal ke China, PB HMI Gelar Ekspose Nasional