Kekeringan, Ki Tambleg Nyaris Mati

Kekeringan, Ki Tambleg Nyaris Mati
Kekeringan, Ki Tambleg Nyaris Mati

jpnn.com - SUBANG - Akibat kemarau yang cukup panjang, pohon Ki Tambleg yang berada jantung kota Subang, terancam kekeringan dan mati.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Subang mengintruksikan dilakukan penyiraman secara teratur.

Kepala BLH Kabuapten Subang, Aminudin menurturkan, pihaknya sudah mengintruksikan kepada Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan (Distarkimsih) untuk melakukan penyiraman secara rutin untuk mencegah matinya pohon kebanggaan warga Subang tersebut.

“Saya sudah wanti-wanti sejak lama, itu harus disiram secara teratur. Minimal dua kali sehari, agar tidak kering dan mati akibat kemarau,” ujar Aminudin kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN).

Dari pantauan Pasundan Ekspres, pohon Ki Tambleg atau African Baobab yang berada di pelataran Wisma Karya tampak mengering, dedaunan tampak gundul. Hanya ada sebgaian kecil saja yang ditumbuhi daun.

Salah seorang warga, Asep berharap agar Pemerintah Kabupaten Subang dapat merawat pohon Ki Tambleng, jangan sampi tidak dilakukan penyiraman dan akhirnya mati. Begitu pula dengan taman-taman yang ada di Kota Subang harus dilakukan penyiraman  secara regular.

“Sekarang kan musim kemarau. Jadi, bunga dan tanaman di taman-taman yang ada memerlukan perhatian ekstra. Pemkab jangan sampai teledor melakukan perawatan karena untuk membangun satu taman saja biayanya ratusan juta. Saya harap disiram secara teratur,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya berharap pemerintah Kabupaten Subang membangun lebih banyak lagi taman-taman kota dan ruang terbuka hijau, agar masyarakat Subang dapat digunakan warga subang untuk berbagai aktivitas. Seperti berolahraga maupun kegiatan lainya.

SUBANG - Akibat kemarau yang cukup panjang, pohon Ki Tambleg yang berada jantung kota Subang, terancam kekeringan dan mati. Guna mengantisipasi hal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News