Kekhawatiran Naiknya Kasus Covid-19 Berimbas Pada Kurs Rupiah

Kekhawatiran Naiknya Kasus Covid-19 Berimbas Pada Kurs Rupiah
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (18/5) masih melemah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (18/5) masih melemah.

Pada pukul 9.58 WIB, kurs rupiah melemah 26 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp 14.309 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.283 per USD.

Tim Riset Monex Investindo Futures menyatakan pelemahan rupiah karena tertekan kekhawatiran naiknya kasus Covid-19.

"Di tengah lemahnya USD pagi hari Selasa dan kekhawatiran tingginya wabah corona yang telah menyebabkan beberapa negara di Asia melakukan lockdown, memicu minat pasar pada aset aman," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Kebijakan lockdown atau PSBB ketat kembali diterapkan di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia dan Taiwan akibat peningkatan kasus infeksi Covid-19.

Menurut Tim Riset Monex Investindo Futures, rupiah terpengaruh oleh kebijakan Pemerintah Singapura mengumumkan pada akhir pekan lalu pembatasan paling ketat pada pertemuan sosial dan kegiatan publik sejak pelonggaran penguncian Covid-19 tahun lalu.

Hal itu menjadi faktor eksternal pelemahan rupiah, terutama di tengah peningkatan infeksi yang didapat secara lokal dan dengan kelompok virus corona baru yang terbentuk dalam beberapa pekan terakhir.

"Langkah-langkah baru yang diumumkan oleh kementerian kesehatan, yang berlaku mulai Ahad (16/5) hingga pertengahan Juni, termasuk membatasi pertemuan sosial untuk dua orang dan menghentikan makan di restoran," tulisnya.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi (18/5) masih melemah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News