Kelompok Anti Islam di Australia Bubarkan Rapat Pembangunan Masjid

Namun Walikota Cox menjelaskan, dalam aksi yang terjadi Rabu malam itu, kebanyakan yang hadir adalah penduduk setempat di Bendigo.
Di puncak keributan itu, Julie Hoskin tampak menduduki di kursi walikota dan berteriak-teriak "Julie for Mayor" yang mungkin menunjukkan keinginannya menjadi walikota.
Warga asal Indonesia Heri Febrianto (kanan) yang juga juru bicara Bendigo Islamic Association, bersama seorang tokoh agama setempat.
Sebelumnya, Heri Febriyanto, juru bicara Asosiasi Muslim Bendigo, mengatakan pihak yang keberatan dengan kehadiran masjid mengajukan banding soal keputusan VCAT.
Heri yang berasal dari Indonesia dan sudah menetap di Australia sejak tahun 1998 mengatakan, sebenarnya masjid ini dibangun karena kebutuhan dari komunitas Muslim di Bendingo.
"Ada sekitar lebih dari 200 orang Muslim di Bendigo, biasanya kami menggunakan fasilitas kampus La Trobe,"kata Heri yang juga aktif di sejumlah organisasi multikultur.
"Kemudian kami merasa ingin punya tempat sendiri, yang juga bisa digunakan jika ada acara-acara khusus, seperti misalnya saat bulan puasa atau Idul Fitri," jelasnya.
Peter Cox, Walikota Bendigo di pedalaman Victoria, Australia, Peter Cox mengaku syok karena aksi sekitar 150 orang dari kelompok anti Islam yang
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan