Keluarga Dimas Tri Wibowo Masih Menunggu Keputusan Menteri Australia

Keluarga Dimas Tri Wibowo Masih Menunggu Keputusan Menteri Australia
Keluarga Dimas Tri Wibowo Masih Menunggu Keputusan Menteri Australia

"Ini bukanlah keputusan yang mudah, karena keluarga besar di Indonesia meminta kami untuk kembali ke Tanah Air," kata Yuli mengenai alasan dia mengajukan visa permanen.

Namun dalam pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari persayaratan visa tersebut Dimas dinyatakan tidak lolos.

"Kondisi autismenya dianggap Public Interest Criteria (PIC), menurut peraturan Imigrasi, berbiaya signifikan terhadap layanan kesehatan dan masyarakat Australia," kata Yuli.

Yuli kemudian mengajukan banding atas putusan Imigrasi ke Administrative Appeal Tribunal (AAT) dan Dimas diberi kesempatan untuk tes kesehatan lagi.

Dari hasil tes kesehatan yang kedua, kondisi autisme Dimas turun dari tingkat severe (parah) menjadi moderate, dan kemampuan komunikasi Dimas meningkat dari non-verbal menjadi tertunda bicara (speech delay).

Namun dengan semua dokumen pendukung yang diserahkan ke AAT, pengajuan visa permanen oleh Yuli masih ditolak dengan alasan yang sama dengan Departemen Imigrasi.
Sebagai upaya terakhir, seorang dosen di University of Canberra, Cameron Cordon memulai petisi online guna membantu perjuangan keluarga Dimas.

Yuli Ryndiawati mengatakan bahwa meski Dimas berkebutuhan khusus namun selama ini mereka tidak pernah menjadi beban di Australia dan keluarga itu sudah mempersiapkan Dimas untuk bisa mandiri.

Simak berita-berita ABC Indonesia lainnya di sini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News