Keluarga TKI yang Terancam Dipancung Mengadu ke Satgas
Jumat, 18 November 2011 – 13:20 WIB
“Dulu dia kerja serabutan dengan kerja tani dan ternak itik, karena ingin cari penghasilan lebih dia berangkat ke Arab Saudi. Saat ini kondisinya baik di penjara, saya masih sempat kontak seminggu yang lalu,” terang Zahrianur.
Pertemuan Satgas TKI dengan pihak terkait sendiri berlangsung tertutup. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut hadir Ketua Satgas TKI Maftuh Basyuni bersama rombongan, Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan, Kepala Disnakertrans Provinsi Kalsel HD Mas Jaya, Kepala Kantor Imigrasi Banjarmasin Ari Budijanto serta keluarga para WNI asal Kalsel yang terancam hukuman pancung. Rapat sendiri berlangsung di Ruang Wasaka Kantor Gubernur Kalsel.
Usai rapat tertutup tersebut, Ketua Satgas TKI Maftuh Basyuni mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut sebagai upaya pihaknya menggali informasi mengenai 7 WNI asal Kalsel tersebut. Pada kesempatan itu, Maftuh juga menjelaskan kepada keluarga bahwa pihaknya terus berusaha membebaskan keluarga mereka dari hukuman pancung.
“Tolong seluruh masyarakat mendoakan. Upaya bagaimana hukum dilawan dengan hukum. Kita akan memasuki mana yang bisa dimasuki. Hukum di Arab walaupun sudah qishash raja pun tidak bisa mengubah kecuali keluarga korban, kalau keluarga korban memberikan maaf tentu akan memudahkan kita,” ungkap Maftuh.
BANJARMASIN - Hingga kini, 7 WNI asal Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terancam pancung di Arab Saudi masih belum jelas. Mereka yang mencari nafkah
BERITA TERKAIT
- Menjelang Peringatan HUT ke-67, Kodam XV/Pattimura Gelar Bakti Sosial
- DPRD DKI Dukung Langkah Jakpro Fasilitasi Warga Kampung Bayam
- Polisi Melarang Pengendara Melintasi Lembah Anai, Ini Rute Alternatif
- Kombes Gidion: Tak Ada Sejengkal Tanah pun Bagi Pelaku Kriminal di Jakarta Utara
- Banjir Merendam Beberapa Wilayah di Jakarta Pagi Ini
- GBU Kirim Bantuan Kebutuhan Pokok untuk Warga Terdampak Banjir di Kubar