Kemenag Kaji Pembentukan Fakultas Haji dan Umrah

Kemenag Kaji Pembentukan Fakultas Haji dan Umrah
Ilustrasi calon jemaah haji. Foto: Radar Tarakan/JPNN

Aspek Haji-Umrah makin kompleks dan dinamis. Kini, keuangan haji, baik yang berasal dari setoran awal calon jamaah, maupun sisa Dana Abadi Umat, jumlahnya makin besar, dan dikelola khusus secara profesional oleh Badan Pengelola Keuangan Haji, sehingga bisa diinvestasikan, agar manfaatnya makin besar bagi jamaah dan publik luas. Maka, diperlukan pula tenaga terampil bidang keuangan haji.

Dari aspek pariwisata, haji dan umrah merupakan bagian penting dari tren global layanan Islamic Tourism, atau wisata halal, yang kini menjadi salah satu faktor signifikan penggerak perputaran ekonomi, baik global maupun domestik.

“Ini berarti, tidak cukup sekadar Prodi, sudah harus jadi Fakultas,” kata Mastuki, Juru Bicara Kemenag, yang pernah menjadi Kasubdit di Direktorat Pendidikan Tinggi Islam ini.

Selain mengembangkan Fakultas Haji dan Umrah yang menampung prodi-prodi spesifik, bisa pula berupa Fakultas Wisata Halal atau Pariwisata Islam, sehingga mencakup wisata halal non-haji-umrah, yang kini juga berkembang dan Indonesia memiliki peluang besar.

Sejumlah hotel, sebagai bagian krusial wisata halal, banyak yang mengurus sertifikasi halal, atau mendeklarasikan diri sebagai hotel syariah. (esy/jpnn)


Menyusul kebutuhan berbagai layanan haji dan umrah, Kemenag mengkaji pembentukan Fakultas Haji dan Umrah.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News