Kemenag Optimalkan Candi Prambanan sebagai Pusat Ibadah Umat Hindu Dunia

Kemenag Optimalkan Candi Prambanan sebagai Pusat Ibadah Umat Hindu Dunia
Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija. Foto: dok Kemenag

Bimas Hindu juga sedang menyiapkan Generasi Emas melalui penyelenggaraan Pendidikan (pasraman) sekolah formal yang disebut Widyalaya dari mulai TK, SD, SMP, SMA/SMK. “Seperti madrasah,” ucapnya.

Menurutnya, poin-poin tersebut menjadi sangat mendesak, bahkan urgent, karena begitu lama Umat Hindu menanti lembaga pendidikan yang sebenernya merupakan program prioritas Kemenag. Perluasan, kemerataan akses Pendidikan, dan kualitas, kata Duija, harus ditangkap untuk diimplementasikan.

“Karena itu gagasan-gagasan cerdas seorang Gus Men itu kami coba implementasikan dan Beliau sangat respon sekali. Umat Hindu menyampaikan terimakasih kepada Gus Men karena memberikan tuntunan, semangat, dan peluang untuk bisa ikut bersama berkontribusi membangun bangsa ini.”

Hadapi Sejumlah Tantangan

Direktur Jenderal Bimas Hindu I Nengah Duija menyadari terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapinya dalam menjalankan program pemerintah.

“Program ini akan berjalan jika dikerjakan oleh orang yang punya kemampuan dan kemauan kerja. Karena orang yang mampu belum tentu mau kerja dan orang yang mau kerja belum tentu mampu.”

Sudah setahun memimpin Ditjen Bimas Hindu, harapan Duija masih belum sesuai ekspektasi. Menurutnya, begitu banyak gagasan-gagasan dari Gus Men, yang belum bisa ditangkap dan diterjemahkan oleh bawahannya. “Ini artinya ada kesulitan dalam konsep mentransformasi apa yang diinginkan pimpinan hingga matching dengan program kementerian.”

Tak jarang, Duija harus turun hingga level pelaksana. “Sehingga apa yang dikerjakan, saya yakin sesuai dengan yang diharapkan,” katanya.

Ditjen Bimas Hindu berupaya optimalisasi pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat destinasi wisata dan pusat ibadah umat Hindu dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News