Kemendes PDTT Identifikasi Potensi Industri Gastronomi

Kemendes PDTT Identifikasi Potensi Industri Gastronomi
Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mengisi kuliah online Akademi Desa dengan tema Afirmasi Pembangunan Nasional dalam percepatan Pembangunan Tertinggal di Jakarta, Kamis (8/7/2021). Foto: Humas Kemendes PDTT.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait dengan potensi industri gastronomi.

Selain itu, untuk BUMDes, kata Halim Iskandar, Kemendes masih terus melakukan identifikasi potensi.

"Ada potensi jahe dan jahe merah, ada 13 BUMDes yang teridentifikasi dan terus dilakukan pendampingan," kata Halim Iskandar baru-baru ini.

Gus Halim, sapaan akrabnya, melanjutkan soal potensi yang dikelola BUMDes yaitu bawang merah dan kemiri ada di 11 BUMDes. Potensi pala dan cengkeh ada di tujuh BUMDes.

Juga terkait potensi lada, gula merah dan gula semut di enam BUMDes serta potensi kunyit, kencur, cabai dan sereh Wangi di 11 BUMDes.

"Ini yang sekarang kita identifikasi, konsolidasi dan terus lakukan pendataan bersamaan dengan proses pemetaan dan pendataan BUMDes menuju Berbadan Hukum," kata Gus Halim.

Imbas dari lahirnya UU Cipta Kerja membuat BUMDes bisa berbadan hukum dan memperluas cakupan kinerja BUMDes nantinya.

"Kami berharap, layaknya BUMDes yang telah sukses ekspor kopra dan vanila, nanti dukungan berbagai pihak, bakal lahir BUMDes yang juga lakukan ekspor," tandas Gus Halim.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait dengan potensi industri gastronomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News