Kemendikbudristek Apresiasi Komitmen Warga Kerinci pada Kenduri SKo

Kemendikbudristek Apresiasi Komitmen Warga Kerinci pada Kenduri SKo
Kerinci Kenduri Sko 2023 bertema Kerapatan Adat Gunung Tujuh di Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi. Foto: Kemendikbudristek

Mahendra menuturkan berlangsungnya Kenduri Sko sampai sekarang menegaskan bahwa ada makna keselarasan dalam kehidupan masyarakat Kerinci sesuai jiwa persatuan Indonesia.

“Pembangunan ekosistem budaya demi terjaganya kelestarian kearifan lokal seperti pelaksanaan Kenduri Sko sebagai bagian Kenduri Swarnabhumi harus terus didukung seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat,” ucap Mahendra.

Tokoh adat Kabupaten Kerinci Depati Intan Kumalo Sri Pemuncak Putih Marisal menyebutkan, Kenduri Sko seolah menjadi ritual khusus yang patut selalu dilaksanakan dan dipertahankan keberadaannya.

Intan menyampaikan Kenduri Sko sekaligus juga merupakan bentuk tradisi adat yang perlu diperkenalkan ke generasi muda Kerinci tentang nilai budaya daerahnya.

Kenduri Sko 2023 mengusung tema Kerapatan Adat Gunung Tujuh. Tahun lalu, festival budaya yang sama juga diselenggaakan Kemendikbudristek dan Pemkab Kerinci.

Pada Kenduri Sko 2023 dilaksanakan beragam kegiatan seperti makan bersama hasil penyembelihan hewan ternak, musyawarah kerapatan adat untuk merevitalisasi Rumah Budaya Kerinci.

Ada pula arak-arakan Depati Ninik Mamak, penyampaian parno adat, serta pentas seni tradisional Tari Niti Jalan Tigo diiringi musik tradisonal dan Tarei Asyeik.

Dengan telah berlangsungnya Kenduri Sko 2023 ini maka membuka pula festival Kenduri Swarnabhumi dengan mengangkat tema Menghubungkan Kembali Masyarakat dengan Peradaban Sungai Batanghari.

Kemendikbudristek mengapresiasi komitmen masyarakat Kerinci yang terus merawat nilai otentik budayanya Kenduri Sko yang 2018 dinyatakan sebagai Warisan Budaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News