Kemendikbudristek Sebut Asesmen Nasional Bukan Mengukur Hafalan Siswa
"Pesan utamanya adalah kita perlu meningkatkan kompetensi dan karakter dasar siswa. Dia mau jadi ekonom, YouTuber, dokter, penyair lainnya semaunya bermuara pada kemampuan literasi (nalar), kreatif, kepekaan sosail, akhlak mulia," kata Anindito di Jakarta, Jumat (3/9).
Menurut Anindito, dengan AN pemerintah ingin menggeser paradigma ketuntasan materi menuju pengembangan kompetensi dan karakter siswa.
Jadi, lanjut dia, AN itu tidak mengukur hafalan, pengetahuan yang luas terhadap semua materi kurikulum.
Namun, yang diukur hanya beberapa saja secara kognitif terutama literasi dan numerasi.
"Kompetensi yang dibutuhkan itu pertama jenis informasi, hasil belajar apa yang seharusnya jadi prioritas kita," ucapnya.
Informasi kedua adalah tentang bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran.
Jai, diberikan ciri-ciri sekolah yang bisa meningkatkan kompetensi dan karakter siswa.
Ini mencakup ciri pengajaran yang baik, refleksi guru, kepemimpinan kepala sekolah sampai program yang membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif.
Kemendikbudristek akan menggelar asesmen nasional bulan ini dan menegaskan tidak mengukur hafalan siswa
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Rombongan Siswa Selamat dari Kecelakaan di Subang Disambut Haru di SMK Lingga Kencana Depok
- Prajurit TNI AL Bersihkan Sekolah Terdampak Banjir di Luwu
- Menanti Keberlanjutan Program Merdeka Belajar di Era Prabowo-Gibran
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif