Kemenperin Sosialisasi Keunggulan B30 di GIICOMVEC 2020

Kemenperin Sosialisasi Keunggulan B30 di GIICOMVEC 2020
Bahan bakar biodiesel 30 persen (B30). Foto: dok pribadi for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika, membeberkan keunggulan menggunakan Biodiesel 30 Persen (B30).

Putu menjelaskan, bahan bakar Biodiesel 30 persen selain ramah lingkungan. B30 juga dapat menghemat lebih dari 3 juta kiloliter impor solar dan mampu menyerap bahan bakar biodiesel dalam negeri sebesar 9,6 juta kilometer biofuel pada 2020.

"Selain mengurangi impor bahan bakar solar sebesar 3 juta kiloliter, B30 juga meningkatkan nilai tambah CPO (Crude Palm Oil) menjadi biodiesel sebesar Rp 13,81 triliun, serta mengurangi emisi GRK (Gas Rumah Kaca) sebesar 14,25 juta ton Co2 atau setara 52.010 bus kecil," kata Putu dalam diskusi pintar Isuzu bersama Kementerian Perindustrian, di GIICOMVEC 2020, Jumat (6/3).

Putu juga menjelaskan B30 juga memiliki Cetane Number 50 sedikit lebih baik dibandingkan dengan solar. Sehingga kata Putu, B30 memiliki pembakaran yang lebih baik dan emisi jadi lebih rendah.

"Jadi pemakaian B30 ini memang banyak sekali manfaat dari penggunanya," terang Putu.

B30 sendiri merupakan pencampuran antara bahan bakar diesel atau solar dengan FAME (Fatty Acid Methyl Ester), dengan komposisi 70 persen dan 30 persen. (mg9/jpnn)

Kemenperin membeberkan keunggulan menggunakan Biodiesel 30 Persen (B30). Selain ramah lingkungan, B30 juga membantu menekan impor solar.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News