Kemenpora Pastikan Tak Ada Dikotomi ISL dan IPL di Tim Transisi

Kemenpora Pastikan Tak Ada Dikotomi ISL dan IPL di Tim Transisi
Kemenpora Pastikan Tak Ada Dikotomi ISL dan IPL di Tim Transisi

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pemudan dan Olahraga (Kemenpora) memastikan mengubur dalam-dalam perseteruan Indonesia Super League (ISL) dengan Indonesia Premier League (IPL) pasca-keputusan Menpora Imam Nahrawi membekukan PSSI. Karena itu, salah satu syarat pemilihan figur yang bakal masuk dalam tim transisi untuk penyelenggaraan kompetisi liga adalah orang tak terlibat balas dendam IPL dan ISL.

Menurut Deputi V Kemenpora, Gatot S Dewobroto, ada beberapa kriteria untuk menjadi anggota tim transisi. Ada yang berlatar belakang militer, Kepolisian, sampai pengusaha.

"Saat ini masih digodok siapa saja yang akan masuk di tim. Pasti akan diumumkan oleh pak menteri dalam waktu dekat," katanya, Selasa (21/4).

Sejauh ini memang sudah ada calon-calon anggota tim transisi yang namanya santer disebut. Beberapa nama itu antara lain mantan Wakapolri Oegroseno, pengusaha Erwin Aksa, mantan Kepala Staf TNI AU (KSAU) Chappy Hakim, mantan Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, sosiolog Imam B Prasodjo, mantan Panglima TNI Endriarton Sutarto, dan mantan KASUM TNI, Suaidi Marasabessy.

Meski kabar nama yang akan masuk dalam tim sudah senter, namun Gatot menegaskan bahwa belum ada kepastian tentang kapan dan apa saja tugas tim transisi itu diumumkan. Rencananya, seluruh detail tugas pokok dan fungsi tim transisi akan diumumkan berbarengan dengan pengumuman nama anggotanya kepada publik.(dkk/jpnn)


JAKARTA - Kementerian Pemudan dan Olahraga (Kemenpora) memastikan mengubur dalam-dalam perseteruan Indonesia Super League (ISL) dengan Indonesia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News