Kemenristekdikti Akan Tambah Kopertis, Dianggap Pemborosan

Kemenristekdikti Akan Tambah Kopertis, Dianggap Pemborosan
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: dok.JPNN.com

Pengamat pendidikan tinggi Totok Amin Soefijanto menuturkan pembentukan kopertis baru tidak sejalan dengan program efisiensi anggaran dan birokrasi yang selalu didengungkan Presiden Joko Widodo.

Terkait dengan daya jangkau kopertis yang sudah ada, dia menjelaskan bisa disiasati dengan layanan berbasis teknologi online.

Selain itu dia menjelaskan penumpukan PTS sejatinya ada di pulau Jawa dan sebagian lagi di Sumatera. Dia khawatir ketika di luar jawa ditambah Kopertis baru, pegawainya tidak ada kerjaan.

’’Apalagi diantaranya tugasnya adalah binwas (pembinaan dan pengawasan, red),’’ jelasnya. Saat ini jumlah kampus yang nakal sehingga harus dibina dan diawasi tidak banyak.

Selain itu pemerintah sudah memiliki Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (BAN-PT) yang cukup ketat pemantauannya.

Selain itu Kemenristekdikti yang berada di Jakarta, dalam beberapa kesempatan juga ikut mengawasi dan membina kampus-kampus di daerah.

Bahkan masyarakat juga terlibat dalam pengawasan. ’’Bahasa saya menambah kopertis atau birokrasi itu melawan zaman,’’ jelasnya. (wan)

Kopertis di Seluruh Indonesia

Saat ini jumlah kopertis di Indonesia ada 14 unit. Nasir mengatakan bakal ada tambahan empat unit kopertis lagi, sehingga keseluruhannya menjadi 18 unit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News