Kementan Canangkan Pembangunan Embung 400 Unit

Kementan Canangkan Pembangunan Embung 400 Unit
Foto: Kementan

"Manfaat keberadaan embung/dam parit sangat banyak, kita bs menabung air, memanen air untuk digunakan bersama dalam usaha tani bahkan ternak, Ada air berarti ada kehidupan," ujarnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, pembangunan embung/dam parit untuk mengantisipasi kemungkinan adanya El-Nino atau musim kering yang panjang di tahun 2020.

Pembangunan itu diharapkan bisa menampung air hujan dan mengairi sawah, sehingga mampu meminimalisir kerugian petani.

"Program pembangunan embung/dam parit itu merupakan program strategis untuk penampungan air hujan atau sumber sumber mata air di tempat lain. Luas layanan minimal 25 Ha (tanaman pangan), 20 Ha (hortikultura, perkebunan, dan peternakan)," sebut Sarwo Edhy.

Lebih jauh, Sarwo Edhy berharap masyarakat dan para petani bisa menjaga dan merawat apa yang telah dibangun oleh pemerintah.

"Saya pesan kepada petani dan masyarakat agar menjaga dan memelihara embung dengan baik. Jangan sampai rusak atau terbengkalai karena ini kan manfaatnya selain buat petani juga masyarakat bisa menggunakan air di sini saat kekeringan," jelas Sarwo Edhy.

Dia menambahkan, bagi masyarakat petani yang membutuhkan bantuan pembangunan embung, bisa mengajukan ke Dinas Pertanian kabupaten atau kota masing-masing.

"Nanti dinas bisa meneruskannya ke Ditjen PSP untuk ditindaklanjuti. Bantuan ini diharapkan bisa membantu petani yang ujung-ujungnya bisa menyejahterakan petani," pungkas Sarwo Edhy.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, sektor pertanian merupakan sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News