Kementan dan Bulog Turun Serap Gabah, Petani Cirebon dan Indramayu Senang

Kementan dan Bulog Turun Serap Gabah, Petani Cirebon dan Indramayu Senang
Acara panen dan serap gabah di Kecamatan Susukan, Cirebon, Rabu (7/4). Foto: Kementerian Pertanian

Selain itu, membantu para penggilingan melalui Kostraling meningkatkan kualitas beras. Dengan demikian, serap gabah petani berjalan sesuai harapan dan tak ada kendala untuk dibeli Bulog dan pihak lainnya dengan harga menguntungkan.

Ketua Poktan Sri Ganggong Desa Jatianom menuturkan panen padi saat ini tidak mengalami kesulitan dan gabah yang dihasilkan pun terjamin kualitasnya karena menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti combine harvester.

Harga panen pun sangat terbantu dengan hadirnya tim Gerakan Serap Gabah Petani (GSGP).

"Produksi padi kami cukup tinggi, mencapai delapan sampai sembilan ton per hektare. Ini hanya menggunakan benih lima kilogram per hektare, umur semai 20 sampai 24 hari," ucapnya.

Selain itu, Kementan juga melakukan panen dan serap gabah di Kecamatan Lelea, Indramayu dengan hasil 1.500 ton.

Sedangkan, target dua bulan ke depan se-Indramayu 35.764 ton GKG. Hasil panen ini siap diserap Bulog dengan harga minimal HPP.

Bahkan, ditargetkan di atas HPP untuk gabah yang kualitasnya bagus sesuai standar kadar air ditentukan Bulog.

"Alhamdulillah, gabah kering panen milik petani dibeli Bulog Rp4.200 dan gabah kering gilingnya Rp5.300 per kilogram," ungkapnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan panen sekaligus serap gabah di Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News