Kementan Dorong Pelaku Usaha Perkebunan Perkuat Branding Produk, Ini Tujuannya
“Kami juga melakukan pelatihan kepada para pekebun disekitar kebun sendiri,” sebutnya.
Arsil mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara terbesar penghasil kakao, dan Sumatera Barat merupakan salah satu daerah potensial untuk dilakukan budidaya kakao karena kakao di daerah tersebut dikenal mempunyai cita rasa khas tersendiri.
"Kami memperoleh bahan baku kakao dari kebun sendiri dan penyerapan dari kelompok tani mitra," kata Arsil.
Dia menyebutkan produk turunan yang dhasilkan ada cocoa mass (Massa Kakao), cocoa nibs, cocoa butter, cocoa powder, cocoa liquor, hingga aneka varian chocolate.
"Produk kami sudah terjual melalui online store, reseller, toko-toko organik, ranch market, freshmarket, dan foodhall,” jelasnya.
Dia menilai prospek kakao ke depannya sangat menjanjikan.
Arsil yakin kakao Indonesia bisa menjadi lebih besar paling tidak bisa setara kopi seperti sekarang.
"Kopi Indonesia sudah mendunia dan terkenal dimana-mana sehingga pada akhir nya seluruh pemangku kepentingan dari kakao, mulai dari pekebun sampai produsen bisa mendapatkan manfaat yang bagus dari kakao,” ujarnya.
Pelaku usaha perkebunan disarankan memperkuat branding produk agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi
- Diduga Terima Uang dan Barang dari SYL, Nayunda Nabila Bilang Begini
- Terseret Kasus TPPU SYL, Nayunda Nabila Diperiksa Selama 12 Jam
- Ini Status Hukum Nayunda Nabila dalam Kasus TPPU SYL
- Saat Stafsus SYL dari NasDem Minta Dana Sembako ke Kementan
- Kementan Sampai Gelembungkan Anggaran Ongkosi SYL ke Luar Negeri
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan