Kementan Dukung Inovasi Smart Gerdana

Kementan Dukung Inovasi Smart Gerdana
Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 50 BPPSDMP, Selasa (6/12). Foto: Kementan

"Arang banyak mengandung oksigen yang disukai mikroba dan memegang peranan air sehingga musim kemarau tanah tetap lembab," jelas Dedi saat menyampaikan arahannnya pada agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 50, Selasa (6/12).

Dedi juga memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian agar tetap semangat dalam mengimplementasikan inovasi pertanian organik di lapangan.

Narasumber Ngobras Mulyono Machmur yang merupakan ketua dewan pembina PERHIPTANI mengatakan bahwa dalam memperkenalkan pupuk organik diperlukan waktu agar direspons secara baik dan diimplementasikan oleh petani.

Mulyono mengatakan kilas balik ketika para penyuluh pertanian perkenalkan pupuk kimia kurang lebih sepuluh tahun lalu dengan berbagai program, petani sangat antusias menggunakan pupuk kimia.

"Saat ini tanah mulai lelah menggunakan pupuk kimia, sehingga para ahli pertanian membuat solusi organik, petani akan menerapkan inovasi apabila inovasi tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan penyuluh pertanian harus pintar mengubah cara pikir petani," kata Mulyono.

Penyuluh Pertanian Kabupaten Trenggalek Widodo yang menjadi narasumber kedua memaparkan materinya terkai Smart Gerdana, integrasi sistem pemanfaatan sekam dan tongkol jagung sebagai upaya mewujudkan pertanian sehat.

Inovasi dilakukan pada luas lahan pertanian di Kabupaten Trenggalek seluas 12.028 hektare dengan mayoritas budi daya padi dan jagung.

"Keunikan inovasi ini, di antaranya integrasi sistem pemanfaatan biomassa, ekosistem yang terjaga, instalasi alat ramah lingkungan, berkonsep dari alam untuk alam, multiproduk arang dan asap air," jelas Widodo.

Smart Gerdana, inovasi yang didukung Kementan telah dilakukan di Kabupaten Trenggalek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News