Kementan Dukung Kehadiran Smart Farming untuk Petani Milenial

Kementan Dukung Kehadiran Smart Farming untuk Petani Milenial
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam Milenial Smart Farming dan Penandatanganan MoU yang diinisiasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/3). Foto: Kementan.

"Inilah cara-cara bertani baru dengan ekosistem dengan teknologi, kami bekerja sama dan berkolaborasi dengan PT Telkom Indonesia, PT Pupuk Indonesia, perusahaan rintisan teknologi, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya," urai Sis Apik.

Menindaklanjuti keberlanjutan program ini, PT BNI (Persero) bersinergi bersama Kementan dalam bentuk penandatanganan MoU Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) yang telah terbukti mampu mengembangkan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian.

Dalam kesempatan itu dilakukan juga panen jagung bersama Menteri Syahrul, eselon 1 Kementan, jajaran PT BNI (Persero), dan petani milenial di lahan 100 hektare hasil introduksi smart farming.

Manfaat dari teknologi smart farming dengan sensor cuaca dan aplikasi sendiri sudah dirasakan oleh petani-petani milenial yang tergabung dalam Poktan Karya Tani di Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

"Aplikasi Ritx Bertani dan sensornya ini berguna bagi kami untuk pemantauan cuaca kondisi tanah, hama penyakit. Tinggal foto, kirim di dalam aplikasi kemudian ada rekomendasi untuk bisa melakukan apa," ungkap Andi, salah satu petani milenial penerima manfaat smart farming berbasis aplikasi dan sensor ritx dan agree.

Dengan adanya aplikasi ini, Andi mengaku mudah melakukan pencatatan dan pendataan potensi hasil pertanaman jagung yang sedang diusahakannya di lahan 100 hektare.

“Kami catat ada potensi hasil 24 ton pipil kering yang dihasilkan. Kami pakai rekomendasi pupuk, rekomendasi pengendalian hama dari aplikasi ini, menjadi lebih efisien dan tepat dosis dan hasilnya memuaskan," tambah petani milenial lainnya, Rendi Gumilar.

Karena itu, teknologi smart farming ini diharapkan petani milenial Cicalengka mampu diterapkan juga untuk petani-petani lainnya, termasuk pemuda desa yang sekarang terus diajak untuk kembali dalam pertanian yang jauh lebih menguntungkan. (*/jpnn)

Kehadiran petani milenial yang mampu menguasai smart farming untuk peningkatan produksi, efisiensi usaha hingga pemasaran akan membuat depan pertanian Indonesia kian cerah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News