Kementan Kukuhkan 67 Duta Petani Milenial dan Petani Andalan

Kementan Kukuhkan 67 Duta Petani Milenial dan Petani Andalan
Suasana saat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengukuhkan 67 duta petani milenial dan duta petani andalan secara online dengan aplikasi zoom pada Senin (13/4). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mempercepat proses regenerasi petani di lapangan dengan mengukuhkan 67 Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) secara online pada Senin (13/4).

Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui aplikasi Zoom.

Dalam kesempatan itu, Syahrul yakin dan percaya anak muda makin banyak yang mau terjun di bidang pertanian. “Mereka bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian,” ujar Syahrul

Pengukuhan ini bertujuan untuk mempercepat regenerasi petani dengan meningkatkan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor, sehingga perlu petani-petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaharuan pembangunan pertanian.

DPM dan DPA yang dikukuhkan sebanyak 67 orang. Mereka terdiri dari 59 orang DPM yaitu petani yang berusia antara 19-39 tahun dan 8 orang DPA yaitu petani yang berusia di atas 39 tahun.

DPM dan DPA ini merupakan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan.

Sementara itu, Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, dari data saat ini Indonesia memiliki 33,4 juta petani. Sejumlah 30,4 juta atau sekitar 91 persen adalah petani berusia tua.

Hanya 2,5 juta atau sekitar 9 persen yang merupakan petani milenial. Untuk itu dirasa perlu pelopor pertanian yang diharapkan membuat jejaring usaha pertanian untuk menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian. Selain sebagai penghela peningkatan produktivitas tenaga kerja pertanian serta produktivitas lahan dan komoditas.

Menurut Dedi, duta-duta ini mampu menarik generasi milenial lainnya untuk ikut berwirausaha pertanian. Selain itu mampu Ikut membantu sekaligus menjadi corong positif pemerintah dalam hal ini Kementan, dengan mempercepat advokasi kepada masyarakat terutama berkaitan dengan program-program Kementan.

Dalam menghadapi situasi wabah corona ini, Dedi menegaskan pertanian merupakan garda terdepan pencegahan infeksi Covid-19 karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh.

“Dalam masa Covid-19 ini banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha pertanian milenial khususnya di bidang produksi on-farm seperti sayuran segar, buah-buahan, susu, telur, kacang-kacangan yang merupakan penyedia vitamin dan protein untuk meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi infeksi Covid-19,” sambung Dedi..

Dia pun meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan proses distribusinya. Pasalnya para pengusaha tani akan memanfaatkan danya teknologi saat ini untuk distribusi.

“Petani dapat menggandeng tokoh masyarakat untuk promosi dan memasok bahan pangan segar ke masyarakat sekitar melalui e-commerce sehingga memperpendek rantai pasok,” tandas Dedi.(cuy/jpnn)

Kementan mempercepat proses regenerasi petani di lapangan dengan mengukuhkan 67 Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA).


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News