Kementan Paparkan Program Andalan 2024 Melalui MSPP

Kementan Paparkan Program Andalan 2024 Melalui MSPP
Acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh. Foto: tangkapan layar - dokkementan

"Kami genjot agar mereka terus berproduksi dan penyuluh harus tetap turun ke lapang, ke sawah dan ladang untuk mendampingi petani tingkatkan produksi. Produksi tidak boleh delay, tidak boleh tertahan apalagi terlambat,” imbuhnya.

Sementara itu pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) volume 03, Jumat (19/1) di AOR BPPSDMP, menghadirkan narasumber Kepala Substansi Perencanaan, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Siti Haryati yang menjelaskan tentang tiga program tanaman pangan.

Program itu ialah Ketersediaan Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas, Nilai Tambah dan Daya Saing, serta Dukungan Manajemen, dengan kegiatan utamanya adalah peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai serta diversifikasi pangan lokal.

"Selain itu juga ada penguatan sistem dan manajemen penyediaan benih tanaman pangan, pengamanan produksi melalui pengendalian OPT dan penanganan kekeringan banjir serta pasca panen, hilirisasi, dan pengolahan hasil," tutur Siti.

Dia juga memaparkan tentang kondisi pangan dunia dan Indonesia saat ini.

Ada sepuluh negara dalam kondisi kelaparan tingkat serius dan sebanyak 735 juta penduduk dunia kelaparan. Di Indonesia sekitar 7-16% masih rentan kelaparan. Bahkan beberapa negara eskportir beras mulai menghentikan ekspor, di antaranya India, Rusia, Bangladesh, Pakistan, dan Kamboja.

"Untuk stok Bulog tersedia 1,38 juta ton, sehingga Indonesia direkomendasi impor 3,5 juta ton beras," kata Siti.

Untuk mengatasi semua, maka dilakukan langkah-langkah strategis atau dikenal dengan 10 langkah Tanaman Pangan Presisi 2024 guna mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045 dan swasembada padi berkelanjutan.

Ada sepuluh negara dalam kondisi kelaparan tingkat serius dan sebanyak 735 juta penduduk dunia kelaparan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News