Kementan Sebut Food Estate Mampu Memperkuat Cadangan Pangan Nasional

Kementan Sebut Food Estate Mampu Memperkuat Cadangan Pangan Nasional
Presiden Jokowi saat meninjau kawasan food estate di Kalimantan Tengah. Foto: Humas Kementan

“Pada lahan itu, pemerintah melakukan intensifikasi pada lahan-lahan yang selama ini berupa semak belukar,” katanya.

Dia berharap lahan yang produktivitasnya saat ini di bawah 4 ton gabah kering panen (GKP) per ha bisa ditingkatkan menjadi 6 ton per ha. “Sehingga, cadangan pangan nasional menjadi lebih kuat,” tambah dia.

Sementara itu, Direktur Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) Institute Dwi Asmono menambahkan, dalam pengembangan food estate harus mulai menyiapkan bibit, pemasaran, pabrik harus dibangun, semua harus dirancang dengan benar. Jika berhasil, hal ini akan menjadi pengungkit untuk yang lain.

Dari sisi on farm, kata dia, menjadi faktor penentu produksi adalah dengan melakukan pemilihan bibit unggul, pengelolaan tanah yang baik, pemupukan yang tepat, pengendalian hama dan penyakit, serta pengairan yang baik. “Kemudian dari sisi off farm adalah bagaiman kita harus memperhatikan pasca panen sertanya serta pemasaran hasil," katanya.

Dia menambahkan PERAGI berkomitmen untuk mendampingi kebijakan food estate dengan melakukan penelitian berkelanjutan.

"Kemudian kami juga akan mendukung Kementan dengan memberikan saran inkubasi bisnis, pelatihan dan pendampingan serta mediasi antar masyarakat terkait program percepatan tanam dan food estate," ujar Dwi.

Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan, program food estate merupakan suatu keniscayaan yang harus dibangun dari sekarang. Apalagi, setiap tahun jumlah penduduk Indonesia meningkat 1,3 persen.

 "Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kementan dalam menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya. (cuy/jpnn)

Kementan berupaya untuk segera menyelesaikan pengembangan food estate atau lumbung pangan di Kalteng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News