Kementan Siapkan EWS dan Bantuan Pascapanen Antisipasi Gejolak Harga Cabai

Kementan Siapkan EWS dan Bantuan Pascapanen Antisipasi Gejolak Harga Cabai
Ilustrasi pertanian. Foto: dari Kementan

Tingginya curah hujan tidak dapat dipungkiri berpengaruh pada proses produksi cabai maupun distribusinya dari wilayah produsen ke wilayah konsumen.

“Hujan juga menyebabkan banjir di beberapa wilayah sentra dan jalur distribusi. Salah satunya di Kabupaten Malang, Lumajang, Nganjuk dan Probolinggo. Lahan cabai di daerah tersebut tergenang akibat hujan yang tidak berhenti sejak Minggu (14/2) malam,” tambah Anton.

Untuk mengatasi gejolak harga cabai, termasuk cabai rawit, Kementan melalui Ditjen Hortikultura telah melakukan usaha pengendalian OPT.

Selain itu, disediakan juga bantuan biaya untuk mendistribusikan produk dari daerah yang sedang panen ke titik-titik pasar yang membutuhkan.

Bantuan tersebut dapat diakses melalui dua cara.

Pertama, petani menggunakan truk ekspedisi, membayar terlebih dahulu, kemudian mengajukan reimburse.
Kedua, jika pengiriman telah direncanakan dapat menghubungi Ditjen Hortikultura untuk dikirimkan truk berpendingin yang akan menjemput produk tersebut dan mendistribusikannya ke pasar tujuan.

Dari sisi pengolahan dan pemasaran pascapanen, Ditjen Hortikultura juga turut memfasilitasi rumah produksi, alat-alat pengering (dome drying), alat pengolahan pasta bawang atau pasta cabai.

Tak sampai di situ, Ditjen Hortikultura turut menyediakan aplikasi penjualan daring (online) produk segar dan olahan secara gratis untuk pelaku agribisnis lewat platform hortitraderoom.com yang dapat diakses bebas bayar. Selain itu pemerintah juga mengajak pihak swasta dan BUMN untuk dapat menyerap produk dari petani. (*/jpnn)

Ditjen Hortikultura Kementan telah melakukan berbagai program dan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga cabai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News