Kemkominfo Fasilitasi Sulih Bahasa Isyarat Debat Capres dan Cawapres

Kemkominfo Fasilitasi Sulih Bahasa Isyarat Debat Capres dan Cawapres
Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan ketika debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memfasilitasi kegiatan sulih bahasa isyarat pada debat calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong mengatakan, langkah ini sebagai salah satu upaya mewujudkan Pemilu yang makin inklusif.

"Sehingga teman-teman disabilitas juga mendapatkan pemahaman yang utuh sekaligus pendidikan politik dari debat sebelum menentukan pilihannya saat pencoblosan nanti,” ujar Usman Kansong, dalam keterangannya, Sabtu (3/2).

Pemerintah memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

Itu mencakup pengakuan dan perlindungan hak-hak politik semua warga negara, tanpa memandang jenis kelamin, usia, disabilitas, etnis, agama, atau latar belakang sosial ekonomi mereka, sepanjang memenuhi persyaratan.

"Sehingga Pemilu 2024 terselenggara secara inklusif dan ramah dengan teman-teman disabilitas,” kata Usman.

Kegiatan sulih bahasa debat capres dan cawapres yang digelar di Kementerian Kominfo tersebut bekerja sama dengan Pengurus Pusat Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).

Secara khusus aksi ini adalah dalam rangka pemenuhan hak penyandang disabilitas tuli untuk mendapatkan fasilitas dan akses informasi acara debat capres dan cawapres.

Kemkominfo mendukung Pemilu 2024 inklusif dengan memfasilitasi sulih bahasa isyarat debat capres dan cawapres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News