Kemnaker Optimalkan Pengujian K3 untuk Dukung Pengawasan Ketenagakerjaan
jpnn.com, BALI - Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus sesuai dengan teknologi informasi dan komunikasi, pengetahuan, serta aplikasi digital.
Sebab, Revolusi Industri 4.0 sangat memengaruhi dunia bisnis, bahkan berdampak pada aspek kehidupan manusia.
Otomatisasi ini membuat peluang penerapan K3 jauh lebih maju.
Otomatisasi dari Revolusi Industri 4.0 akan berpengaruh bagi K3, salah satunya, pelayanan pengujian K3 yang masuk pelayanan publik.
Hal ini disampaikan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Haiyani Rumondang.
Haiyani membuka Temu Teknis Penanggung Jawab K3 Nasional dan Survei Uji Banding Laboratorium Uji K3 bertema Optimalisasi Pelayanan Pengujian K3 untuk Mendukung Reformasi Pengawasan Ketenagakerjaan di Bali, Rabu (16/3).
Kemnaker mencatat, per September 2021, pengawas yang ada hanya 1.553 orang dan terpusat di Jakarta.
Sementara itu, tenaga penguji K3 hanya 174 orang.
Kemnaker terus mengoptimalkan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja untuk mendukung reformasi pengawasan ketenagakerjaan
- Peringati Hari Buruh, Menaker Ida Luncurkan Kepmen Dukung Hubungan Industrial yang Harmonis
- Kemnaker Bertekad Perbanyak Kompetensi Tenaga Kerja Lewat Pelatihan Vokasi
- May Day 2024, Menaker Ida Ajak Buruh Tingkatkan Kompetensi & Daya Saing
- Hari Buruh: Menaker Minta Semua Pihak Tingkatkan Kompetensi SDM di Indonesia
- Wamenaker Afriansyah Meyakini 3 Hal Ini Kunci Kesuksesan dalam Karier dan Kehidupan
- Gelar Halalbihalal dengan PMI di Malaysia, Ini Pesan Menaker Ida