Kenaikan BBM Picu Peningkatan Kemiskinan

Kenaikan BBM Picu Peningkatan Kemiskinan
Kenaikan BBM Picu Peningkatan Kemiskinan
JAKARTA — Pemerintah hingga kini masih belum memutuskan kebijakan terkait BBM. Lambannya pemerintah menentukan sikap ini kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan dapat dimaklumi. Karena setiap kebijakan terkait harga BBM berdampak langsung pada angka kemiskinan.

‘’Pada tahun 2006 kita pernah mengalami peningkatan jumlah orang miskin, dari 35 juta menjadi 39 juta atau dari 15 persen menjadi 17 persen. Ini sungguh luar biasa karena waktu itu kenaikan BBM hampir 100 persen,’’ kata Rusman menjawab wartawan di kantor BPS Jakarta, Jumat (1/7).

Saat itu tambah Rusman, kebijakan kenaikan yang cukup drastis membuat masyarakat Indonesia terkejut dan tidak siap. Dampaknya menjalar hingga ke garis bawah dan angka kemiskinan langsung membludak tidak terkendali. ‘’Kebijakan BBM berpotensi pada terciptanya angka kemiskinan. Setiap kebijakan BBM naik Rp500 kami prediksi menyumbang inflasi 2,25 persen. Itu baru dampak langsung, belum termasuk dampak tidak langsung seperti pada kendaraan,’’ kata Rusman.

Rusman menjelaskan bahwa angka kemiskinan di Indonesia selalu fluktuatif. Penurunan kemiskinan tidak signifikan meski angka pertumbuhan ekonomi cukup naik signifikan. Hal ini diakibatkan karena jumlah orang miskin di Indonesia meningkat cukup tinggi. ‘’Maret 2010 ke Maret 2011 saja jumlah penduduk dalam garis kemiskinan naik 10 persen lebih. Meskipun sebenarnya inflasi cenderung rendah di 6,65 persen. Jadi garis kemiskinan naik lebih tinggi dar inflasi,’’ jelas Rusman.

JAKARTA — Pemerintah hingga kini masih belum memutuskan kebijakan terkait BBM. Lambannya pemerintah menentukan sikap ini kata Kepala Badan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News