Kepala BNP2TKI Mainkan Rebana, Selawatan Bareng TKI di Hong Kong

Kepala BNP2TKI Mainkan Rebana, Selawatan Bareng TKI di Hong Kong
Nusron Wahid ikut memainkan rebana bersama buruh migran di Victoria Park, Minggu (23/4). Foto: bnp2tki

jpnn.com, HONG KONG - Ratusan buruh migran Indonesia di Hong Kong, Minggu (23/4) siang menyempatkan diri berkumpul di Victoria Park. Mereka melantunkan selawat, lengkap dengan iringan rebana.

Meski kondisi di Victoria Park saat itu gerimis, ratusan tenaga kerja yang mengadu nasib di negeri orang itu antusias. Apalagi, salah satu sosok yang memainkan rebana adalah Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid.

Nusron memandu langsung lantunan selawat nabi sekitar 15 menit tersebut. Setelah itu, Nusron berdiskusi dengan buruh migran. Pada umumnya, mereka menanyakan soal Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang belakangan ini menjadi polemik di internal buruh migran.

Kepada mereka, Nusron memastikan bahwa tidak ada kewajiban untuk membuat KTKLN bagi para buruh migran, termasuk yang bekerja di Hong Kong sepanjang sudah terdaftar di Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (Sisko TKLN).

"Jadi kalau cuti, cukup menunjukkan bahwa punya visa kerja dan kontrak kerja, dipastikan tidak ada masalah ketika berangkat lagi," kata Nusron.

Dalam kunjungannya ke Hong Kong, Nusron didampingi Kepala Puslitfo BNP2TKI M Hidayat, Tenaga Profesional BNP2TKI Bidang Pembiayaan, Remitansi, dan Pemberdayaan, Anjani Amitya Kirana. Turut mendampingi Nusron dalam agendanya di Hong Kong, Konsul Konsuler KJRI Hong Kong, Rafael Walangitan.

Menurut Nusron, pada prinsipnya pemerintah hanya ingin mendata warga negaranya yang bekerja di luar negeri. Hal itu penting juga dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan dan perlindungan.

Maka dari itu, kepada buruh migran yang belum terdaftar di Sisko TKLN, Nusron meminta untuk segera mendaftar secara online. Bisa melalui KJRI di Hongkong, maupun langsung ke sistem online di BNP2TKI. Nantinya data itu akan disinkronisasi sehingga ke depan semua WNI yang menjadi buruh migran terdata.

Ratusan buruh migran Indonesia di Hong Kong, Minggu (23/4) siang menyempatkan diri berkumpul di Victoria Park. Mereka melantunkan selawat, lengkap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News