Kepala BNPB, Panglima TNI dan Kapolri Sambangi Karhutla di Riau

Kepala BNPB, Panglima TNI dan Kapolri Sambangi Karhutla di Riau
Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB mendatangi lokasi karhutla di Riau. Foto : Humas BNPB

Hal itu penting karena menurut Hadi, terdapat perbedaan data pada saat dan sesudah matahari terbenam.

"Drone ini akan diterbangkan 24 jam penuh untuk memantau. Api ini harus terus diamati karena siang dan malam beda. Kadang api padam saat siang, lalu malamnya menyala lagi," jelas mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara ini.

Sementara itu, Kapolri Jendetal Tito Karnavian mengaku heran setelah melihat sendiri karhutla yang ada di Provinsi Riau dari helikopter.

Pasalnya, dari sekian ribu hektare luas lahan yang terbakar tidak satupun yang mencakup lahan perkebunan sawit dan tanaman industri lainnya.

Tito menganggap bahwa hal itu sekaligus menunjukkan masalah karhutla ini murni karena ulah manusia dan pelakunya adalah oknum yang sama.

"Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama panglima TNI dan kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar. Misal pun ada paling hanya sedikit dan di pinggir. Ini menunjukkan adanya praktek 'land clearing' dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau," tutur Tito.

Melihat permasalahan yang ada, Kepala BNPB kembali menekankan upaya pencegahan untuk ke depannya melalui pendekatan kesejahteraan masyarakat dengan pertanian produktif. Selain itu perilaku masyarakat harus diubah sejak dini.

Doni mencontohkan bahwa ada beberapa jenis tanaman produktif yang bisa menjadi alternatif untuk menumbuhkan perekonomian warga seperti; kopi liberica, lidah buaya, cabai dan sebagainya.

Hingga Minggu pagi kemarin telah terdeteksi ada 27 titik api kategori tinggi di Provinsi Riau yang mengakibatkan kabut asap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News