Kepemimpinan Kepala Sekolah jadi Kunci Keberhasilan Merdeka Belajar

Kepemimpinan Kepala Sekolah jadi Kunci Keberhasilan Merdeka Belajar
Buku yang ditulis oleh para jurnalis nasional diterbitkan Tanoto Foundation yang bekerja sama dengan Kemendikbud dan Kemenag. Foto: Tanoto Foundation

Ada 13 kepala sekolah yang diulas dalam buku terkait pengalaman melakukan perubahan pembelajaran.

Seperti yang dilakukan oleh Robingah, Kepala SDN 2 Kalilumpang, Kendal, Jawa Tengah. Walaupun sekolahnya berada di pelosok perkebunan karet dan tidak memiliki perpustakaan, dia berhasil membuat para siswanya punya kebiasaan membaca. Dalam seminggu siswanya sudah terbiasa membaca 2-4 buku bacaan.

Beberapa inisiatif yang dia lakukan diantaranya melibatkan orangtua membelikan buku bacaan yang disukai anak-anaknya untuk menutupi kekurangan buku bacaan di sekolah.

Pojok baca juga dibuat di masing-masing ruang kelas untuk mendekatkan buku dengan anak.

Sekolah menyediakan klinik baca untuk siswa yang belum lancar membaca, sampai memastikan semua guru mendapat pelatihan pembelajaran dan budaya baca, serta mendampingi penerapannya di kelas.

“Kami juga membuat parenting literasi di mana orang tua wajib mendampingi anaknya membaca buku di rumah. Jadi antara program pendidikan di sekolah dan di rumah berjalan saling menguatkan,” kata Robingah yang berhasil menjadi kepala sekolah kedua terbaik sekabupaten Kendal atas inisiatifnya tersebut.

Sementara Gunanto, Kepala MINU Balikpapan berhasil membawa madrasahnya menjadi madrasah favorit di Kota Balikpapan.

Pada penerimaan siswa baru 2019, dari kuota tiga kelas yang diterima, tiga kelas pendaftar lainnya terpaksa di tolak. Padahal dua tahun sebelumnya, semuan pendaftar pasti diterima. Itupun hanya satu kelas.

Pentingnya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News