Kepercayaan Luntur, Masyarakat Pilih Mendewakan Medsos

Kepercayaan Luntur, Masyarakat Pilih Mendewakan Medsos
Netizen di Facebook. Foto: Telegraph

Faktor lain adalah dari sisi pemilik media yang kebanyakan memiliki syahwat politik yang luar biasa.

Tidak jarang, demi memenuhi hasrat politik dan kepentingannya, pemilik media mengarahkan dukungan kepada keuatan politik tertentu.

Selain itu, ada pula persoalan idealisme media. Pertentangan terkait masalah idealisme tidak terhindarkan.

Idealisme yang dimiliki bawahan misalnya, sering tidak berdaya ketika berhadapan dengan pemilik modal.

“Siapa yang ditakuti di industri media, ya sudah pasti pemilik modal," ujarnya.

Heri juga melihat mahalnya biaya politik di media mainstream juga menyebabkan orang beralih ke media sosial.

Dia mencontohkan, biaya iklan di media mainstream yang tidak murah, tentu membuat orang berpikir untuk menggunakannya misalnya untuk promosi politik.

"Cost politik yang tinggi seperti membayar iklan di media mainstream yang mahal, membuat orang akhirnya lari ke media sosial," papar direktur eksekutif lembaga Polcomm Institute itu.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Heri Budianto mengatakan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan ketika media mainstream

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News