Keponakan Setnov Akui Fee e-KTP untuk DPR Nominalnya Fantastis

Keponakan Setnov Akui Fee e-KTP untuk DPR Nominalnya Fantastis
Setya Novanto, saat menjadi saksi dalam sidang perkara korupsi e-KTP. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvan Hendra Pambudi terungkap pernah bercerita kepada rekannya, Anggota Tim PT Java Trade Utama Jimmy Iskandar Tedjasusila alias Bobby mengenai uang yang disiapkan untuk anggota DPR terkait persetujuan anggaran proyek e-KTP.

Keponakan Ketua DPR Setya Novanto itu mengaku bahwa fee e-KTP untuk anggota dewan bernominal besar.

Hal itu diungkap Bobby saat menjadi saksi dalam sidang dua terdakwa e-KTP Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (20/4)

"Irvan sempat bicara biaya gede banget. Saya tanya berapa besar, tujuh persen kata dia. Dia bilang buat Senayan. Tapi itu ngobrol santai," kata Bobby.

Hal itu juga diakui Direktur PT Java Trade Utama, Johannes Richard Tanjaya. Menurut Yohannes, fee sebesar tujuh persen merupakan bagian Setnov yang berperan mendorong persetujuan anggaran e-KTP di DPR.

Sebelumnya, Johannes juga mengaku pernah bertemu dengan Irvan di pertemuan dengan perwakilan konsorsium proyek e-KTP di Ruko Fatmawati milik pengusaha Andi Narogong.

"Kenal (Irvan). Saya dapat info dari Bobby (rekan Johannes), itu keponakan Setnov. Saya pernah ketemu di Murakabi," kata Johannes yang juga ketua tim Fatmawati.

Nama Setnov disebut sebagai pihak yang mendorong anggaran e-KTP disetujui DPR. Agar anggaran disetujui, Andi Narogong lantas menyediakan fee untuk diberikan ke anggota DPR.

Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvan Hendra Pambudi terungkap pernah bercerita kepada rekannya, Anggota Tim PT Java Trade Utama Jimmy Iskandar Tedjasusila

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News