Kepri Rawan Disusupi Terosis, Polda Harus Waspada

Kepri Rawan Disusupi Terosis, Polda Harus Waspada
Suhardi Alius. Foto: BNPT

“Selain itu, kembalinya WNI dari Timur Tengah yang bergabung dengan ISIS juga harus mendapat perhatian serius di wilayan ini. Penanganan WNI dari Timur Tengah, khususnya yang pulang dari ISIS harus lebih ketat dan superselektif. Pasalnya, mereka akan sangat berbahaya bila sampai lepas ke masyarakat dan tidak terdeteksi keberadaannya jika mereka balik ke Indonesia melalui wilayah ini. Ini yang harus diwaspadai,” ujar Suhardi.

Melihat fonomena itu, Suhardi menekankan mengenai tingginya peran dari  kepolisian dalam menanggulangi hal semacam ini.

Kepolisian dalam hal ini jajaran personel dari Polda Kepri dituntut untuk selalu siap untuk mengontrol  terhadap tekanan yang ada.

“Polisi itu bukan pekerjaan enak, kita ini bertugas untuk mengurus limbah-limbah sistem. Begitu banyak yang harus diurus kepolisian, banyak godaan, moral dan integritas harus tinggi. Jangan karena ada godaan sedikit integritas langsung hilang, apalagi di Kepri ini yang notabene banyak sekali kesempatan untuk itu,” ujar alumnus Akpol tahun 1985 ini

Untuk itu, mantan Kapolda Jawa Barat ini juga menuntut peran dari para atasan yang mengawasinya.

Atasan harus bisa memberikan contoh dan dukungan yang benar untuk anggotanya karena anggota itu juga akan menilai pimpinannya

“Para pimpinan harus bisa memberikan contoh yang baik untuk anggotanya. Harus bisa menaikan moral dari anggota. Peran signifikan dari para pimpinan sangat dibutuhkan, jangan malah menjadi contoh buruk bagi anggotanya,” tegas mantan Kadiv Humas Polri ini.

Pria kelahiran Jakarta, 10 mei 1962 ini juga menekankan mengenai pentingnya wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme.

BNPT terus berupaya memperkuat kawasan perbatasan yang selama ini menjadi pintu keluar masuk bagi pelaku-pelaku terorisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News