Keramas Ramai-Ramai di Desa Rambut Panjang

Keramas Ramai-Ramai di Desa Rambut Panjang
Para perempuan etnis Red Yao dari Desa Huangluo Yao, Tiongkok, bersama-sama mencuci rambut di sungai. Foto : Giz Factori
PEMANDANGAN musim panas di tepi Sungai Jinjiang selalu menarik perhatian. Sebab, para perempuan etnis Red Yao dari Desa Huangluo Yao, Tiongkok, bersama-sama mencuci rambut di sungai tersebut. Ritual tiap musim panas dan musim semi itu menjadi daya tarik karena rambut perempuan-perempuan Red Yao sangat panjang.

 

Wajar jika rambut para perempuan Red Yao lebih dari satu meter. Sebab, seumur hidup, mereka hanya sekali memangkas rambut. Yakni pada usia 16 tahun.

Setelah rambut mereka menjadi pendek, para perempuan itu berhak memilih pasangan hidup mereka sendiri dan harus memanjangkan rambut kembali. Tradisi turun-temurun itu membuat seluruh perempuan di Huangluo Yao berambut panjang.

 

Keunikan itu membuat Guinness World Record mencatat desa di Tiongkok tersebut sebagai desa rambut panjang pertama di dunia. "Para perempuan di Huangluo Yao memiliki panjang rambut rata-rata 1,6 meter. Rambut terpanjang yang pernah kami ukur mencapai 2 meter," terang jubir Guinness World Record sebagaimana dilansir Daily Mail kemarin (27/7).

 

PEMANDANGAN musim panas di tepi Sungai Jinjiang selalu menarik perhatian. Sebab, para perempuan etnis Red Yao dari Desa Huangluo Yao, Tiongkok, bersama-sama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News