Keren! Mahasiswa Ciptakan Kursi Difabel untuk Naik ke Pesawat
jpnn.com - SURABAYA – Saat ini, fasilitas bagi penyandang disabilitas pada transportasi publik masih minim. Termasuk transportasi udara. Para difabel yang memiliki keterbatasan fisik kerap mengalami kendala saat akan naik ke pesawat. Apalagi jika bandara belum dilengkapi dengan garbarata.
Kondisi itu menginspirasi empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk membuat inovasi kursi penumpang difabel khusus di bandara. Keempatnya adalah Mutafawiqin Rizqoni Ardiansyah, Muhamad Wahyu Hikmawan, Erwin Rarianto, dan Fiamanati. Mereka menyebut rancangan kursi itu dengan aircraft wheelchair for handicap.
Muhamad Wahyu Hikmawan mengatakan, umumnya, penumpang difabel harus melewati beberapa tahapan untuk sampai ke kebin pesawat.
Saat akan naik ke pesawat, biasanya penumpang harus dipindah dari kursi rodanya sendiri ke kursi roda maskapai. Selanjutnya, penumpang didorong ke kabin dan didudukkan di kursi penumpang.
''Ini memakan waktu. Selain itu, bisa mengakibatkan risiko cedera,'' jelasnya.
Nah, dengan menggunakan kursi khusus tersebut, penumpang dengan disabilitas dapat lebih nyaman. Sebab, kursi dirancang menyesuaikan postur tubuh penumpang.
''Desainnya disesuaikan dengan bentuk kursi di dalam kabin. Tetapi, dilengkapi dengan pijakan kaki yang nyaman,'' terang mahasiswa jurusan teknik mesin tersebut.
Kursi roda khusus itu bisa menahan beban hingga 150 kilogram. Dengan tinggi kursi 110 sentimeter dan lebar 50 sentimeter, sisi ergonomi penumpang tetap terjaga.
''Dengan ini, penumpang hanya pindah sekali. Yakni, saat akan naik ke kabin pesawat,'' katanya.
Dia menambahkan, kursi tersebut dirancang bisa dipindah dan langsung tersambung dengan kursi penumpang. Wahyu mengatakan, kursi tersebut kini diproses untuk pengajuan hak paten.
''Ke depan maunya kerja sama dengan maskapai penerbangan,'' ujarnya. (ara/c19/fal/flo/jpnn)
SURABAYA – Saat ini, fasilitas bagi penyandang disabilitas pada transportasi publik masih minim. Termasuk transportasi udara. Para difabel
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 4 Bidang FTUI Raih Peringkat 1 di Indonesia dalam Pemeringkatan QS World University
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- 6 Fakta soal Penempatan PPPK P1 Swasta, Guru P3 di Sekolah Induk Seharusnya Aman
- Pengamat Pendidikan Nilai Pramuka Harus Ikuti Perkembangan Zaman
- Menteri Nadiem Sebut Kurikulum Merdeka Pulihkan Krisis Pendidikan
- Sinar Primera Group Wakafkan Al-Qur'an sebagai Dukungan pada Pendidkan Agama