Kerja Keras sejak Masih Bujangan, Kini Punya Rumah Mewah

Sebab, kini usaha Samroni sudah mampu memproduksi batu bata 7 ribu hingga 8 ribu batang per hari tanpa berhenti.
“Ini tentu tidak diperoleh dalam waktu singkat, mengingat saya merintis usaha sejak masih bujangan. Yang jelas, adanya keberhasilan ini bukan tanpa perjuangan,” kata H Samroni.
Dia mengaku, produksi dan pemasaran batu bata di wilayah Tegal memang pasaran sangat tinggi. Dia mengaku, setiap hari ada saja orang yang memesannya.
Karena itulah, dia bias mengumpukan uang dari omset yang diperoleh.
“Setiap hari ada pesanan dan barang yang dikirim,” tutur bapak dua anak ini.
Ke depan, dirinya selalu berharap usaha yang sudah dirintis berpuluh-puluh tahun itu bisa berkembang pesat.
Meski demikian, hasil usahanya tersebut bukan untuk diri sendiri saja.
Dia mengaku apa yang diperjuangkannya selama ini diniati untuk menafkahi keluarga, khususnya membahagiakan istri dan anak-anaknya.
H.Samroni, 41, pegusaha batu bata asal Desa Setu, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. Berkat kerja kerasnya, kini dia bisa membeli rumah di kawasan
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu