Kerusuhan Sepakbola di Mesir, 74 Orang Tewas
Jumat, 03 Februari 2012 – 05:15 WIB
Dewan Agung Militer pun telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Tapi, semua itu tetap sulit meredakan tingginya tensi. Negeri yang dialiri Sungai Nil tersebut berada di ambang revolusi kedua setelah yang pertama berhasil melengserkan Mubarak tahun lalu. Dewan Agung Militer bakal menghadapi tantangan sangat berat untuk mempertahankan kekuasaan.
Sebagaimana dilaporkan BBC, ketegangan kini merebak di berbagai penjuru Mesir. Di Suez, misalnya, 500 orang berdemonstrasi mengutuk polisi dan militer di depan kantor pusat kepolisian setempat. Ultras Al-Ahly juga sudah kembali ke Lapangan Tahrir, Kairo, dan merencanakan demonstrasi besar-besaran dini hari tadi.
"Orang-orang sangat marah kepada rezim yang berkuasa. Anda bisa melihat kemarahan itu di mata mereka," ujar Mohammed Abdel Hamid, suporter Al-Ahly di Kairo.(c5/ttg)
KAIRO - Sembari membopong dua fans klub tamu, Al-Ahly, yang sudah tewas, Mamdouh Eid setengah berlari dengan sisa tenaga menuju pintu keluar Stadion
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza