Kesempatan Emas Bagi Atlet dan Wasit Bridge Mengasah Ilmu

Kesempatan Emas Bagi Atlet dan Wasit Bridge Mengasah Ilmu
Para peserta International Bridge Tournament 13th Kepri Championship 2016 sedang bertanding di Hotel Golden View, Batam, Jumat (19/8). Foto: batampos/jpg

Hartono berharap, olahraga bridge bisa dipertandingkan di Sea Games, Asian Games dan Olimpiade. "Apalagi timnas bridge Indonesia cukup diperhitungkan di kancah internasional," paparnya.

Ketua Gabsi Kepri, Rusliden Hutagaol mengatakan, masyarakat Kepri telah mendapat kehormatan atas kehadiran atlet-atlet bridge nasional maupun internasional di even bridge tahunan ini. 

Total 56 tim dari 12 negara bersaing memperebutkan Piala Menpora untuk kategori tim dan Piala Gubernur Kepri untuk kategori pasangan. "Hampir seluruh tim bridge yang lolos PON dari berbagai provinsi memanfaatkan ajang internasional ini sebagai try out sebelum berlaga habis-habisan di PON 2016 September mendatang," ungkap Rusliden.

Salah satu peserta asal Sulawesi Utara (Sulut), Chriss mengaku salut dengan Gabsi Kepri yang telah rutin menyelenggarakan turnamen sebesar ini selama 13 kali. "Sangat bagus, karena di Indonesia sendiri, turnamen di Kepri ini merupakan salah satu turnamen bertaraf internasional," ujar atlet PON Sulut ini.

Gabsi Sulut sendiri sudah delapan kali mengikuti turnamen yang berhadiah total Rp 190 juta di tahun ini. "Sudah menjadi agenda wajib Gabsi Sulut, karena selain untuk mengukur kemampuan atlet bridge Sulut sebelum bertanding di PON, tiap tahun hadiah yang diberikan juga semakin besar," terang Chriss. (cr16/ray/jpnn)


BATAM - Kepala Bidang Olahraga Prestasi Daerah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Dadi Surjadi secara resmi membuka turnamen bridge internasional


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News