Kesetaraan Gaji di Tempat Kerja Baru Tercapai Tahun 2050

Kesetaraan Gaji di Tempat Kerja Baru Tercapai Tahun 2050
Kesetaraan Gaji di Tempat Kerja Baru Tercapai Tahun 2050

Libby mengatakan, perempuan lebih mungkin untuk bekerja paruh waktu dibandingkan laki-laki, namun hanya ada segelintir peluang untuk maju ke tingkat manajemen jika bekerja paruh waktu.

Ia menyebut, pengusaha perlu untuk menawarkan lebih banyak fleksibilitas sehingga perempuan, dan laki-laki, bisa memenuhi tanggung jawab pribadu mereka sementara berkembang di tempat kerja.

"Yang paling penting, kita perlu komitmen nyata terhadap kesetaraan gender sebagai isu bisnis penting di tingkat tertinggi dari sejumlah institusi di Australia," utaranya.

Catatan kesetaraan gender WGEA di tahun 2015 menunjukkan, 26,3% dari pengusaha melakukan analisis kesenjangan gender menyangkut gaji, naik dari 24% dari tahun sebelumnya.

Sebuah artikel soal kesetaraan gender yang diterbitkan Oxfam tahun 2014 mengatakan, para perempuan -secara global -harus menunggu 70 tahun lagi untuk mencapai kesetaraan gaji jika tingkat kemajuan yang ada saat ini terus berlanjut.

Laporan ‘Mercer’ yang diterbitkan pada hari Rabu (27/1) -meliputi 583 organisasi yang mewakili 3,2 juta karyawan di 42 negara –menunjukkan, jumlah perempuan di sebuah tempat kerja menurun jika tingkat karirnya semakin tinggi.

Perempuan 1,5 kali lebih mungkin dipekerjakan di level eksekutif, tetapi mereka 1,3 kali lebih mungkin berhenti ketimbang pria.

Laporan ini memprediksi, Amerika Latin adalah satu-satunya wilayah yang diperkirakan hampir mencapai perwakilan gender yang sama dalam angkatan kerja, naik dari 36% pada tahun 2015 hingga 49% pada tahun 2025, diikuti oleh Australia dan Selandia Baru, Amerika Serikat dan Kanada dengan kurang dari 40%.


Sebuah laporan menyebut, kesetaraan gender dalam dunia kerja akan terus menjadi mimpi sebelum tahun 2050, jika tingkat perubahan tak berubah.Perusahaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News