Ketahui ini Perbedaan Rokok Elektrik dengan Produk Tembakau yang Dipanaskan Bukan Dibakar
Sejumlah kajian ilmiah pun memaparkan bahwa rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.
Dimasz juga menjelaskan rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar merupakan salah satu alternatif bagi perokok untuk beralih dari rokok konvensional.
“Dari sisi risiko, rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar tidak sebesar rokok,” tegasnya.
Sementara, Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) sekaligus anggota Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Amaliya, menambahkan sejumlah negara kini sudah merekomendasikan rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar sebagai salah satu alternatif untuk menekan jumlah perokok.
"Inggris, Kanada, Selandia Baru dan Jepang. Keempat negara tersebut merekomendasikan para perokok aktif dewasa untuk beralih ke rokok elektrik atau heat-not-burn yang rendah risiko,” tandasnya.(chi/jpnn)
Pembakaran (rokok) ini biang kerok karena mengandung bahan kimia yang orang tidak tahu.
Redaktur & Reporter : Yessy
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Perusahaan Ini
- Chandrika Chika Pakai Rokok Elektrik Berisi Cairan Ganja, Bergantian saat Pesta Narkoba
- Viral Remaja di Klaten Sakit Karena Rokok dan Vape, Dokter Bilang Begini
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%
- Bea Cukai Koordinasi dengan Pemda Upayakan Dampak Dana Bagi Hasil CHT Lebih Terukur