Ketika Anak-anak H Widayat Berebut Warisan sang Maestro
Demi Uang, 141 Lukisan Berpindah Tangan
Selasa, 15 Januari 2013 – 06:08 WIB
Pesan itu dia abadikan dalam sebuah rekaman dan ditulis di sebuah buku otobiografi H Widayat. Menurut Fajar Purnomo Sidi, anak sekaligus direktur Museum H Widayat, kemarahan ayahnya itu sangat beralasan.
Sebab, anak-anak dari istri kedua ingin menjual lukisan berjudul Untuk Istriku Min (Soemini). Lukisan itu memang dibuat khusus untuk istri keduanya itu. Sebelumnya, Widayat juga membuat lukisan khusus untuk istri pertama.
Anak-anak dari istri kedua Widayat ingin menjual lukisan itu untuk kemudian hasilnya dibagi dan dinikmati bersama. "Saudara-saudara saya ingin menjual lukisan milik Ibu (Soemini, Red) karena anak-anak dari Ibu Soewarni juga menjual lukisan milik ibunya," ujar Purnomo, anak ketiga dari istri kedua Widayat, kepada Jawa Pos Radar Semarang kemarin (14/1).
Saat itu anak-anak Widayat dari istri pertama menjual lukisan milik ibunya untuk membangun masjid. Lukisan itu dijual dengan harga miliaran rupiah. "Masjid sudah berdiri megah, tapi uang hasil penjualan lukisan masih sisa. Sisa uang penjualan itu kemudian dibagi untuk anak-anak (dari istri pertama, Red)," kata Purnomo.
ANDAI saja H Widayat masih hidup, mungkin dia kini dirundung malu dan sedih. Pasalnya, anak-cucunya beramai-ramai berebut harta warisan yang ditinggalkan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor