Ketika Lantai Sekolah Masih Berupa Tanah

Ketika Lantai Sekolah Masih Berupa Tanah
Kondisi gedung SD Muhammadiyah Terpadu di Desa Bantayan, Kecamatan Luwuk Timur, Selasa (4/4). Pihak sekolah berharap pemerintah daerah mengucurkan anggaran untuk pembenahan ruang kelas. Foto: Irsan/Luwuk Post/JPNN.com

Bukan hanya ruangan, tetapi halaman sekolah juga biasa tergenang air jika musim hujan. "Kita tetap jalankan kewajiban kita," katanya.

Di tempat terpisah, kondisi yang sama terjadi di SD Muhammadiyah Terpadu di Desa Bantayan, Kecamatan Luwuk Timur.

Selain fasilitas bangunan yang masih menggunakan material papan, sarana penunjang lainnya juga masih minim.

Kepala SD Muhammadiyah Terpadu, Sardin Selong, mengharapkan, pemerintah membantu renovasi ruang belajar.

“Jalan satu-satunya kita tinggal mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah untuk kemajuan pendidikan di sekolah kami,” ungkapnya, Selasa (4/4).

Selain infrastruktur, guru juga perlu penambahan. Sebab, dari sekian tenaga pendidik di sekolah itu, baru Sardin yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). “Hanya saya sebagai kepala sekolah yang ASN,” katanya.

Menurut Sardin, metode belajar mengajar di sekolah tersebut sangat diminati masyarakat setempat, terutama para orang tua siswa.

“Untuk sementara waktu, siswanya baru berjumlah 22 orang. Akan datang siswanya akan bertambah lagi,” jelasnya. (yg/ir)

Sarana dan prasarana sekolah yang ada di pelosok Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, kondisinya sungguh memprihatinkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News