Ketika Lantai Sekolah Masih Berupa Tanah
Bukan hanya ruangan, tetapi halaman sekolah juga biasa tergenang air jika musim hujan. "Kita tetap jalankan kewajiban kita," katanya.
Di tempat terpisah, kondisi yang sama terjadi di SD Muhammadiyah Terpadu di Desa Bantayan, Kecamatan Luwuk Timur.
Selain fasilitas bangunan yang masih menggunakan material papan, sarana penunjang lainnya juga masih minim.
Kepala SD Muhammadiyah Terpadu, Sardin Selong, mengharapkan, pemerintah membantu renovasi ruang belajar.
“Jalan satu-satunya kita tinggal mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah untuk kemajuan pendidikan di sekolah kami,” ungkapnya, Selasa (4/4).
Selain infrastruktur, guru juga perlu penambahan. Sebab, dari sekian tenaga pendidik di sekolah itu, baru Sardin yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). “Hanya saya sebagai kepala sekolah yang ASN,” katanya.
Menurut Sardin, metode belajar mengajar di sekolah tersebut sangat diminati masyarakat setempat, terutama para orang tua siswa.
“Untuk sementara waktu, siswanya baru berjumlah 22 orang. Akan datang siswanya akan bertambah lagi,” jelasnya. (yg/ir)
Sarana dan prasarana sekolah yang ada di pelosok Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, kondisinya sungguh memprihatinkan.
- Menanti Keberlanjutan Program Merdeka Belajar di Era Prabowo-Gibran
- Memperingati Hardiknas, Irjen Fakhiri Mengenang Masa Bersekolah di Pedalaman
- Peringati Hardiknas 2024, Sekda Jateng: Momentum Tingkatkan Kualitas Pendidikan
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- BRI Peduli Ini Sekolahku jadi Wujud Nyata Komitmen Memajukan Pendidikan Indonesia