Ketika Orangutan Pun Naik Bus ke Sekolah

"Itu keterampilan yang dipelajarinya. Sebab, untuk bisa melakukan hal ini, orangutan harus mempertimbangkan berat rekannya terhadap goyangan dahan dan rerating," jelas Dr Preuschoft.
Dua bayi orangutan pendatang baru, Gerhana (11 bulan) dan Kartini (18 bulan) hingga kini masih terus diasuh ibu angkat mereka saat bayi-bayi ini bersosialisasi di "taman kanak-kanak" dengan sesamanya bayi orangutan.
Seusai penamatan sekolah

Bayi orangutan yatim piatu pertama-tama memang harus diasuh ibu angkat mereka, yaitu para pengelola sekolah, demi bisa mencontoh pengalaman yang didapatkan bayi orangutan yang diasuh induknya sendiri.
Sejak usia dua tahun, bayi itu pun menjadi murid Forest School. Dan sejalan dengan peningkatan kemampuannya, mereka kian menunjukkan naluri petualangan dan kebebasannya.
"Saat mereka mencapai akil baligh, sudah waktunya bagi mereka lulus dan masuk ke apa yang kami namakan Forest Academy," kata Dr Preuschoft.

Tim Four Paws yang akan memutuskan kapan murid-murid orangutan ini bisa dilepasliarkan ke alam liar.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas