Ketua DPR Baru Harus Menjiwai Jargon Golkar Bersih

Ketua DPR Baru Harus Menjiwai Jargon Golkar Bersih
Gedung DPR/MPR.

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah nama beredar sebagai kandidat ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Nama-nama itu antara lain Aziz Syamsudin, Fadel Muhammad, Bambang Soesatyo, Zainudin Amali dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Peneliti Populi Center Nona Evita menilai mereka merupakan politikus Partai Golkar yang memang sudah terkenal. Namun, dia mengatakan, layak atau tidaknya tetap harus dinilai berdasarkan rekam jejak mereka.

"Kader-kader yang sebaiknya dipilih adalah yang bersih dari dosa masa lalu seperti kasus korupsi, maupun pernyataan-pernyataan yang kontroversial," kata Evita, Rabu (27/12).

Evita menyebutkan figur yang diajukan sebaiknya yang mampu berkonsolidasi dengan fraksi lain supaya program pemerintah yang pro rakyat dapat terwujud dengan baik. Dia mengingatkan jangan sampai yang terjadi justru malah sebaliknya.

"Misalnya, partai pendukung justru menggerogoti pemerintah dari dalam," katanya.

Evita memandang dalam jangka panjang jargon Golkar Bersih sangat tergantung implementasinya. Menurutnya, apabila dapat terealisasi maka elektabilitas Partai Golkar pasti akan menguat jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Seperti diketahui, kepemimpinan Airlangga Hartarto yang mengusung “Golkar Bersih” memberikan nuansa baru bagi partai berlambang pohon beringin ini.

Jargon tersebut diharapkan dapat memperbaiki citra Golkar. Begitu pula saat mengajukan calon-calon yang selaras dengan jargon tersebut. (boy/jpnn)


Layak atau tidaknya politikus Golkar menjadi ketua DPR yang baru tetap harus dinilai berdasarkan rekam jejak mereka.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News