Ketua MPR RI Dukung Polri Beri Efek kepada Pelaku Investasi Bodong
![Ketua MPR RI Dukung Polri Beri Efek kepada Pelaku Investasi Bodong](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/02/15/ketua-mpr-ri-bambang-soesatyo-bertemu-dengan-dirtipideksus-b-jlr2.jpg)
"Bappebti, OJK, Bank Indonesia, dan Polri harus segera menyusun roadmap untuk memajukan perdagangan kripto, robotik, atau sejenisnya sebelum terjadi permasalahan di masyarakat,'' ujar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, perlu ada sinkronisasi berbagai kebijakan terkait perdagangan ini agar saling terkoneksi.
Sebagaimana diketahui, dalam pertemuan G20 di Glasgow, ada lima topik besar yang dibahas dan menjadi working paper di setiap kementerian saat ini. Antara lain, climate change, penurunan emisi karbon, UMKM, kesehatan, dan ekonomi digital.
"Ekonomi digital ke depan berkembang pesat yang akan melingkupi semua aktivitas ekonomi mulai suply chain, digitalisasi komiditas, artificial intelligence, transportasi dan logistik digital, dan ekonomi metaverse,'' ungkapnya.
Perkembangan ini tidak bisa dihindari. Jadi, hal ini harus didukung berbagai kebijakan, infrastruktur pengawasan, keahlian, dan jasa profesi penunjang.
Kementerian Keuangan, OJK, BI, Bappepti, dan Polri selaku penegak hukum harus bersiap-siap.
Saat ini, ratusan jenis kripto sudah diperdagangkan di dunia dan 220-an di Indonesia.
Kapitalisasi Kripto di dunia hampir USD 3 triliun dan di Indonesia sekitar Rp 900 triliun.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong Polri untuk menggencarkan sosialisasi dan pemberian efek jera kepada pelaku penipuan berkedok investasi
- Setuju dengan Argumen Oegroseno, Ray Rangkuti Sebut KPK Telah Melecehkan Saksi Sekjen PDIP
- Proliga 2024: Disaksikan SBY dan Syarief Hasan, LaVani Menang Telak Lawan STIN BIN
- Hasnu Ibrahim Gagas Percepatan Industri Perikanan Nasional di Kongres PMII XXI
- Bitcoin Bisa Jadi Opsi Fleksibilitas Saat Kondisi Ekonomi tak Stabil
- Bamsoet: Jangan Biarkan Pisau Hukum Tumpul
- Bamsoet Dorong Peningkatan Iklim Investasi Lewat Bank Tanah