Ketum LDII Tegaskan Nilai-Nilai Pancasila Bisa Kikis Radikalisme

Ketum LDII Tegaskan Nilai-Nilai Pancasila Bisa Kikis Radikalisme
Ponpes Minhaajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur menggelar upacara Hari Lahir Pancasila, 1 Juni lalu. Foto: dok Ponpes Minhaajurrosyidin/Lines

Senada dengan KH Chriswanto, Pengasuh Ponpes Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk sekaligus pengurus Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPP LDII, Habib Ubaidillah Al Hasany, mengatakan alumni-alumni ponpes LDII, ditempa dalam bingkai nasionalisme. Kurikulum ditata selain mengenai kitab-kitab rujukan beragama juga mengenai wawasan kebangsaan, “Untuk keperluan itu, kami mengundang Muspida, Kementerian Agama, TNI-Polri, Kejati, dan MUI untuk memberikan pembekalan,” ujar Habib Ubaid.

Menurutnya, LDII menyadari benar bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keberagaman. Pluralisme bangsa Indonesia tanpa ideologi pemersatu seperti Pancasila, bakal buyar bahkan berpecah-belah. Pancasila, bagi Habib Ubaid menjadi konsensus dari kondisi bangsa Indonesia yang plural.

“Di pesantren, mereka kami jauhkan dari paham radikalisme. Saat mereka menjadi juru dakwah, mereka telah memiliki pondasi kuat dalam memandang keberagaman itu. Sehingga tetap bertoleransi, saling menghormati dan berakhlakul karimah atau berbudi luhur di tengah masyarakat. Dan bisa mendeteksi dini dan menghindari pergaulan yang memicu radikalisme,” imbuhnya.

Persoalan besar yang dihadapi umat beragama di Indonesia hari ini, adalah kemudahan mengakses informasi termasuk pemanfaatan informasi terkait paham-paham tertentu. Radikalisme kini sangat mudah disebarkan melalui media sosial, “Kami terus mengupayakan agar generasi muda LDII memanfaatkan internet secara bijak, tidak termakan hoaks apalagi memproduksinya. Nilai-nilai Pancasila ditanamkan sejak dini agar mereka tidak terpapar radikalisme,” pungkas Habib.(ray/jpnn)

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan persoalan besar dalam kehidupan beragama adalah bangkitnya radikalisme dalam beragama.


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News