Ketum MUI Minta Candaan Zulhas soal Salat Tidak Dilebih-lebihkan

Ketum MUI Minta Candaan Zulhas soal Salat Tidak Dilebih-lebihkan
Zulkifli Hasan. Foto: MPR

jpnn.com, KEDIRI - Ketum MUI KH Anwar Iskandar buka suara menanggapi viralnya video Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) soal salat.

Anwar Iskandar mengatakan dalam salat membunyikan kata Amin di ujung surat Al-Fatihah merupakan hal yang sunnah.

"Suatu kalimat yang disunahkan oleh syariat untuk dibunyikan setelah orang membaca waladholin atau ketika orang berdoa. Itu hukumnya sunnah, aslinya seperti itu," ujar Anwar Iskandar di kediamannya di Kota Kediri, Kamis (21/12) petang.

"Artinya Amin (di penghujung surat Al-Fatihah ketika salat) itu mudah-mudahan Allah mengijabah permintaan saya, orang tua saya, dan guru-guru saya," tambahnya.

Pengasuh Ponpes Al-Amien Kediri ini menyatakan bacaan Amin di penghujung surat Al Fatihah sudah ada sejak zaman dahulu.

"Itu sudah ada sejak partai-partai ini ada, sudah ada sejak Indoneisa belum ada, sudah ada sejak dahulu kala, dan akan selalu ada sampai kiamat," ungkapnya.

Anwar mengatakan hal biasa ketika para jemaah mengikuti solat tidak menyebut bacaan Amin di penghujung bacaan Al Fatihah. Ia meminta bacaan Amin tidak dipolitisir oleh semua pihak dan tidak dicampuradukan dalam politik.

"Jadi itu biasa saja tidak ada urusannya sama Anies-Muhaimain. Tidak mengucapkan, tidak berarti salatnya tidak sah, nggak ada urusannya sama politik. Bisa saja orang itu diam karena mulutnya sakit atau apa. Jadi nggak ada urusan, tidak ada larangan orang mengucapkan atau tidak dan tidak ada urusannya sama politik. Saya minta jangan mengait-ngaitkan Amin dalam salat dengan AMIN Anies Baswedan," jelasnya.

Anwar juga mengimbau seluruh rakyat Indonesia menjaga persatuan di tahun politik 2024 ini. Ia berpesan agar tidak ada perpecahan selama Pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News