Keturunan Raja yang 'Gundah' Tinggal di Ibu Kota

Keturunan Raja yang 'Gundah' Tinggal di Ibu Kota
BERSAHAJA: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (dua dari kiri) seusai serah terima jabatan di Jakarta Selasa (28/10). Foto: Raka Denny/Jawa Pos

Sang ayah, Cokorda Bagus Sayoga, misalnya, menjadikan tanah berhektare-hektare milik keluarga untuk pasar burung pada 1997. Hal itu dilakukan untuk mengakomodasi para pengusaha UKM yang harus merelokasi usahanya lantaran pasar burung lama dijadikan gedung olahraga.
 
Karena itulah, keluarga Puspayoga tetap berkomitmen untuk aktif di lingkungan sekitar, meski dia keturunan raja. "Bersosialisasi dengan lingkungan itu wajib," tegas anggota DPRD Kabupaten/Kota Denpasar asal PDIP periode 1999"2000 itu.
 
Loyalitas Puspayoga dalam birokrasi dan semangatnya yang berkobar untuk terus bekerja itu diakui Nyoman Gede Sudiantara, direktur PD Parkir Pemerintah Kota Denpasar sekaligus teman dekat Puspayoga. Dia mengaku mengenal Puspayoga sejak usia lima tahun.
 
"Saya tahu kepribadiannya yang santun dan plural di lingkungan puri. Dalam hal kerja, dia jarang berpikir visi misi pribadi. Menurut dia, bekerja ya bekerja. Nggak usah yang aneh-aneh," tuturnya kepada Jawa Pos melalui sambungan telepon.
 
Sudiantara berharap Puspayoga membawa dan menjaga nama baik Bali. Dia yakin, Puspayoga dipilih Jokowi karena bersih dan tidak ada catatan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Semoga dia berkomitmen pada revolusi mental sebagai acuannya saat bekerja. Yang jelas, sekarang dia harus kerja, kerja, dan kerja," tandasnya. (*/bersambung/c10/ari)

 

 

 

KABINET Kerja yang dibentuk Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla menghadirkan banyak sosok unik dan segar.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News