Kewalahan Mengurus Korban Gempa, Taliban Memohon Bantuan

Kewalahan Mengurus Korban Gempa, Taliban Memohon Bantuan
Korban gempa Afghanistan. (AP)

Presiden AS Joe Biden telah mengarahkan USAID dan entitas pemerintah federal lainnya untuk menilai bagaimana mereka dapat merespon dan membantu mereka yang paling terkena dampak.

Juru bicara PBB untuk Program Pangan Dunia di Kabul, Shelley Thakral, mengatakan gempa itu "hanya akan menambah kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar di Afghanistan, dan itu berarti kita benar-benar harus 'bersama-sama' untuk memastikan bahwa kita benar-benar membatasi penderitaan yang dialami keluarga, yang sudah dialami oleh perempuan dan anak-anak".

Perdana Menteri Afghanistan, Mohammad Hassan Akhund, mengadakan pertemuan darurat di istana presiden.

"Ketika insiden besar seperti itu terjadi di negara mana pun, ada kebutuhan untuk bantuan dari negara lain," kata Wakil Menteri Negara untuk Penanggulangan Bencana, Sharafuddin Muslim.

"Sangat sulit bagi kami untuk dapat menanggapi insiden besar ini."

Menerima bantuan internasional mungkin terbukti sulit, mengingat isolasi internasional Afghanistan di bawah Taliban, yang pada awalnya digulingkan dari kekuasaan oleh AS setelah serangan 9/11 pada tahun 2001.

Namun, penarikan tiba-tiba pasukan AS dan negara-negara lain tahun lalu meninggalkan kekosongan yang dengan cepat diisi oleh Taliban.

Pemerintah yang baru telah mengeluarkan serangkaian dekrit yang membatasi hak-hak perempuan dan anak, juga perempuan dalam media berita, sebagai kebalikan dari aturan keras Taliban sejak akhir 1990-an.

Badan-badan bantuan telah mengirimkan bantuan ke wilayah timur Afghanistan setelah gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter melanda negara itu pada Rabu (22/06) pagi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News