King Pele

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

King Pele
Pele (1940-2022). Foto: Paulo Whitaker/Reuters

jpnn.com - TIDAK banyak orang yang mengenal nama Edson Arantes do Nascimento. Tak ada yang tahu persis mengapa dan bagaimana nama panjang itu kemudian lebih dikenal nama empat huruf saja, Pele.

Empat huruf itu menjadi kata yang paling terkenal dan paling mudah diucapkan oleh orang seluruh dunia. Kalau ada survei empat kata apa yang paling dikenal orang di seluruh dunia, jawabnya adalah okay dalam bahasa Inggris, dan Pele.

Pele meninggal dunia di Sao Paulo pada 29 Desember 2022, dalam usia 82 tahun, setelah beberapa bulan terbaring di rumah sakit karena kanker.

Pada masa tuanya Pele menderita berbagai penyakit dan dalam beberapa tahun terakhir harus memakai kursi roda. Kendati demikian hal itu tidak menghalangi Pele untuk bepergian ke berbagai ajang penting dunia.

Gaya hidup Pele penuh warna, glamor, dan jetset. Ia menghabiskan waktu bermain untuk klub Santos di Brasil yang membesarkan namanya.

Dia bermain film layar lebar, menjadi selebritas, bertemu dengan Paus dan Presiden Nixon, Presiden Carter, serta Ratu Elizabeth, dan para pemimpin selebritas terkenal dunia, termasuk para bintang rock.

Pele sudah tiga kali mengangkat trofi Piala Dunia, yakni pada usia 17 tahun di Swedia 1958. Empat tahun kemudian di Chile, dan yang ketiga di Meksiko yang sangat ikonik pada 1970.

Dia bukan hanya seorang pesepakbola. Pada 1970-an ketika media belum semasif seperti saat ini, Pele sudah menjadi media darling global. Ke mana pun ia pergi, dari New York, Paris, Sao Paulo, sampai ke ujung dunia pun ribuan orang akan mengerubutinya.

Ketika itu belum ada media sosial yang menghasilkan viral, tetapi Pele sudah menjadi viral tiap hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News